Friday, March 30, 2012

Sang Bulan

Gua hampir lupa punya blog..
pas gua buka blog gua, udah usang banget ada sarang laba-laba.. di comment gua, ada gelandangan lagi tidur.. oke, ini random..

Aaaa udah lama gua ngga ngepost... biasa lah udah sibuk pacaran gitu jadi dikit waktu luangnya...

muaheuhae..

nggg, jadi gini..
barusan gua lagi nyari-nyari flashdisk gua.. setelah gua bongkar sana, bongkar sini, bongkar hati, tetep ga ketemu juga.. yaa, ga kepercayaan, ga flashdisk, semuanya ilang~

Pas gua lagi nyari nyari gitu, ada buku gambar Presiden lagi shuffle C. Ronaldo gitu.. nah, gua inget banget tuh buku coret coretan gua waktu jaman jamannya baru masuk SMK.. Isinya macem macem, ada cerpen, puisi, syair, lirik, gitu-gitu deh..

gua baca baca tuh buku, gua senyum senyum sendiri.. ngerasa culun banget gua waktu baru masuk SMK.. pokoknya, puitis abis lah gua-______-

dan ada satu coretan gua, yang menurut gua sih keren gitu.. ya waktu dulu gua bikin coretan itu juga dari hati banget sih~ #Curcol

penasaran? mau tau? mau banget banget tau yah? kasih tau gak yaaa?
oke jangan kemana mana, tetap di mamah dan.................. eh maap.. kebiasaan..


~Sang Bulan~


Bulan, aku disini. Memandangimu, Memperhatikanmu..

Mungkin bagimu, aku hanyalah satu dari sekian banyak orang yang mengagumimu. Salah satu orang yang terpesona oleh keindahanmu. Salah satu orang yang terbuai oleh pancaran sinarmu. Tapi sayang, aku bukan orang yang terpilih untuk menyinggahimu..

Aku tahu bahwa aku tak pantas untuk dipilih. Semua keindahanmu, kemewahanmu tak sebanding dengan aku yang lusuh. Kau yang bersinar, sementara aku tak berpijar..

Tapi salahkan jika aku berusaha meskipun aku tahu aku takkan mampu? meskipun aku tahu aku akan hancur dan orang orang akan berkata, "Sudah kubilang kan?".

Aku mencintaimu, wahai bulan. Walau aku berbicara sendiri dan takkan pernah ada balasan, aku masih mencintaimu..

Kadang aku iri pada para bintang yang ada di sebelahmu, di dekatmu, mendapat langsung pancaran sinarmu. Sementara aku di sini, menguras keringat, membanting tulang, mengencangkan ikat pinggang, haya untuk melihatmu, dan berharap akan mendapat sedikit perhatian darimu..

Wahai bulan, tahu kah kau hati ku terluka ketika kau menyinari bintang lalu meredup sendu ketika bintang itu hilang? Sementara aku, berupaya sekuat tenaga setiap saat agar kehadiranku kau rasakan. Tapi ternyata, aku tetap tak berarti bagimu. Hati ini ingin berontak. tapi, apa daya ku? aku tak ada apa apanya, aku bukan siapa siapa..

Aku terduduk disini, menatapmu, mengabaikan mereka yang menyuruhku membuang impian tentangmu. Menunggu datangnya waktu dimana aku akan menghancurkan diriku sendiri, karena itu semua..

Wahai bulan, aku tak mampu menghindari belaian sinarmu, meskipun itu hanya pancaran kasihan. Kau mungkin terlalu indah untuk yang rendah, sepertiku..

Dari aku, yang mengharapkanmu..

15.08.10

No comments:

Post a Comment