Aku inget ketika pertama kali kita bertemu, ketika itu kau terlihat sayu, kurus dan pucat. Seketika itu pun aku sadar, kalau kamu ada masalah dengan hatimu.
Aku ingat waktu pertama kali aku menanyakan siapa namamu, nama yang terasa sangat asing hingga sulit untuk aku ingat. Namun sekarang, dua kata itu sudah terlalu sulit untuk aku lupakan.
Aku ingat ketika kita membeli batik couple untuk kita pakai di hari jum'at disaat PKL. Namun ketika kita datang ke sekolahku dengan menggunakan batik itu, ternyata guru-guru di sekolahku memakai batik dengan corak yang sama.
Aku ingat hal-hal bodoh yang kita lakukan, seperti ketika waktu kita sekolah dulu, kita tidak boleh berkomunikasi dengan lawan jenis lainnya, selalu ada sumpah atas nama tuhan di setiap malam, dan aku pun sekarang sadar itu hal terbodoh yang pernah kita lakukan, kamu pun setuju kan?
Aku rindu masa-masa kita bersama. Ketika kita menghabiskan waktu hanya untuk berbincang-bincang di ruang belakang rumah tante ku, atau menonton dvd di rumah ibu ku.
Ketika kita tetap memaksa saling bercengkrama meskipun hari sedang terik, atau ketika aku tertidur di paha mu disaat hujan deras.
Aku rindu masa-masa kita bersama. Aku rindu disetiap detiknya ketika kau mengurusku dikala aku sedang sakit. Kau mengobati ku, menyuapi aku makan, dan memanjakan ku. Rasanya seperti aku ingin terus merasakan sakit asal kamu tetap memanjakan ku seperti ini. Bahkan kau pun tak segan memelukku tanpa khawatir tertular. “Tubuh aku mah kuat." Kata kamu disetiap aku takut kamu tertular.
Aku rindu masa-masa kita bersama. Terlebih masa kita sekolah dulu. Ketika aku dapat kabar kamu pingsan, lalu aku izin di tengah pelajaran agar bisa menghampiri kamu di sekolahmu. Dan ternyata kamu hanya berbohong, kamu malah cengengesan ketika melihat muka ku panik di depan gerbang sekolah mu. Lalu aku kembali kesekolahku meski aku harus basah kuyub karena hujan deras. Hujan terkonyol yang pernah aku rasakan.
Sekarang semua telah berbeda, tak ada lagi ucapan selamat pagi darimu. Setiap film yang aku tonton di bioskop terasa beda karena tak ada kamu tempatku bersandar. Lagu “Just give me a reason" yang ku nyanyinkan tak akan pernah terasa sama karena tidak ada lagi suara cempreng mu di dalamnya.
Dan masih banyak lagi kenangan-kenangan yang terekam dan terputar di otak ku hingga aku tidak tidur semalaman. 3 tahun bukanlah waktu yang sebentar, sayang. Cukup banyak memori kita yang membuat ku tersenyum dan menangis disaat bersamaan. Membuat aku tersadar, bahwa aku rindu kamu. Atau dengan kata lain yang lebih menyedihkan....
Aku rindu kita.
No comments:
Post a Comment